Sejarah Desa Garawastu Kecamatan Sindang | Majalengka
https://orangmajalengka.blogspot.com/2014/10/sejarah-desa-garawastu-kecamatan.html?m=0
Desa Garawastu merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka yang memiliki banyak potensi terutama di bidang pertanian. Jika melihat sejarah desa yang ada di Kabupaten Majalengka masih ada hubungannya dengan sejarah-sejarah yang ada di Cirebon. Oke, berikut sekilas sejarah yang di kutif dari situs desa Garawastu dan dari beberapa narasumber.
Sejarah Berdirinya Desa Garawastu Kec. Sindang
Pada Tahun 1552-1570 Seyekh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) memegang tampuk pemerintahan tertinggi di kerajaan Cirebon, masa itu pula beliau senantiasa mengadakan penyebaran Agama Islam ke berbagai wilayah, hingga akhirnya singgah di suatu daerah kaki gunung Ciremai, tepatnya di Buyut Cibiru (sekarang Masjid Jamie Desa Sangkanhurip) . Dalam menyebarkan Agama Islam tersebut, Syekh Syarif Hidayatullah selalu didampingi oleh seorang ajudan yang dikenal dengan nama Mbah Santan. Setelah Syekh puas menyebarkan Agama Islam ke daerah tersebut, dan sekitarnya beliau kembali ke Cirebon. namun sang ajudannya tetap tinggal di wilayah Cibiru hingga ia menemukan jodoh dengan seorang ratu bernama Nyai Endang Sari keturunan kerajaan Sindang Kasih, setelah menikah mereka mulai menata untuk membuat suatu perkampungan yang sebelumnya merupakan hutan belantara. Sekitar Abad ke 16 perkampungan tersebut diberi nama oleh Nyai Endang Sari dengan sebutan Kampung Garwana Ratu, yang berasal dari kata Garwa artinya Istri Ratu artinya penguasa perempuan. Jadi sejak berdirinya kampung Garwanaratu kepemimpinannya dikuasai oleh Nyai Endang Sari. Setelah lama mereka menikah, pada suatu hari terjadi perdebatan sengit antara Mbah Sangkan dengan Nyai Endang Sari tentang keyakinan mereka masing-masing dan akhirnya Nyai Endang Sari menghilang ke gunung Embe (sekarang Gunung Garawastu)serta Mbah Sangkan-pun kembali ke Cirebon.
Setelah nama
kampung Garwanaratu dikenal di wilayah lain, maka sekitar abad ke-18
datanglah sepasdang suami istri dari desa Parakan dengan julukan Bapak
dan Ibu Bule. Karena kampung Garwanaratu masih menyimpan sejuta
keindahan dan kesuburan tanahnya, maka mereka menetap sambil menata
kembali perkampungan tersbut. seiring waktu berjalan, merekapun berhasil
menghidupkan perkampungan yang sempat porakporanda akibat perpecahan
antar masyarakat. kedua orang inilah yang pertama kali mengatur
Desa/menjalankan Pemerintahan secara sederhana, setelah mereka mempunyai
beberapa keturunan dan pendatang, penduduk Desapun bertambah banyak
hingga nama Garwana Ratu pun berubah menjadi Garawastu.
Disisi lain pada saat itu masyarakat
Garawastu mendatangkan seorang Guru Ngaji dari Desa Sindang yang bernama
Sanusi dan dikenal dengan julukan Kiai Sapi’i hingga Kiai tersebut
menikah dengan seorang Cucu Bule dan mempunyai seorang anak bernama
Hasan dengan julukan Tirtalaksana, setelah dia dewasa maka dialah yang
pertama kali menjadi Kuwu untuk menata pemerintahan yang selanjutnya
terjadi beberapa kali pergantian kekuasaan sampai sekarang.
Lalu siapa sajakah kuwu atau kepala desa yang pernah menduduki pemerintahan di Desa Garawastu? berikut urutan jabatan kuwu
Daftar Kuwu yang pernah memimpin desa Garawastu
- Tirtalaksana (Hasan) (Kuwu)
- Musti (Kuwu)
- Mail (Kuwu) ……. s.d. 1946
- Raksamerta/Erman (kuwu) 1946 s.d. 1963
- Bahri (Kuwu) 1963 s.d. 1971
- Abdul Fatah (Kuwu) 1971 s.d. 1982
- Ahmad Suharna (Pjs) 1982 s.d. 1984
- Abdul Kohar (Pjs) 1984 s.d. 1986
- Udin Makmudin (Kuwu) 1986 s.d. 1994
- Madsahir Pail (Pjs) 1994 s.d. 1998
- Madsahir Pail (Kuwu) 1998 s.d. 2003
- Ajid Sajidin (Pjs) 2003 s.d. 2005
- Hasan (Pjs) 2005 s.d. 2007
- Wahyudin (Kepala Desa) 2007 s.d. sekarang
GARAWASTU diduga berasal dari kata (1) ARGA - gunung dan wastu (vastu) - tempat. Gak pas kalau pakai yang ini, karena berasrti tempat gunung. (2) GRAHA (Jawa jadi griya), asal GRHA artinya rumah atau pemukiman, wastu (VASTU) artinya tempat. Garawastu itu artinya tempat perumahan (kompleks perumahan). Punya siapa? Ceknya harus kaitkan dengan tempat kerja---ada tempat orang-orang kerja, lalu disediakan pemukiman.
BalasHapus