Perubahan Pola Pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk Menciptakan Karakter Bangsa yang Lebih Baik
https://orangmajalengka.blogspot.com/2014/10/perubahan-pola-pembelajaran-pada.html?m=0
Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu KTSP. Apakah penerapan kurikulum 2013 ini akan berhasil sesuai dengan maksud dan tujuan nya? Yang jelas kurikulum 2013 ini harus bisa membangun karakter bangsa ke arah yang lebih baik melalui perserta didik.
Mendidik karakter adalah bahasan unik, mengapa unik? Karena bahasan ini bisa “lari” kemana-mana bila kita membahas tentang manusia. Dan masalah tentang manusia adalah pekerjaan yang tidak ada habisnya, dari manusia lahir hingga meninggal banyak kejadian ajaib serta memalukan terjadi dalam kehidupannya.
Manusia adalah faktor penting dalam menciptakan kehidupan yang baik. Kehidupan yang baik dan sejahtera itu dapat dibentuk dan diciptakan. Pertanyaannya bagaimana membentuknya?
Bentuklah dari kebiasaan. Sebagai contoh, di Hong Kong kepadatan lalu lintas tidak seruwet di Jakarta, bahkan cenderung sepi dan lenggang. Dengan penduduk sekitar 8,8 juta lalu lintas kendaraan di Hong Kong termasuk lenggang, bahkan hari-hari sibuk juga lenggang. Apa orang hongkong tidak memiliki kendaraan? Tidak, ternyata di Hong Kong ada 2 kehidupan, kehidupan di dunia atas dan dunia bawah. Dunia atas adalah dunia yang saya maksudkan lenggang, tetapi dunia bawah adalah jalur subway atau kereta bawah tanah.
Berikut 21 Perubahan Pola Pikir yang tercantum pada kurikulum 2013
- Belajar dengan beraktivitas (paham karena melakukan)
- Untuk SD/MI tidak mengenal mapel: Merujuk kepada KI yang bebas mata pelajaran, Pembelajaran terpadu. IPS/IPA di SMP adalah terpadu
- Pembelajaran terpadu antara pengetahuan, keterampilan, sikap. Belajar pengetahuan, untuk menghasilkan keterampilan, dan bermuara pada membentuk sikap
- Diawali dengan mengajak siswa untuk mengamati dan menanya:
- Menahan diri untuk memberitahu, dan untuk tidak banyak bertanya
- Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
- Bahasa Indonesia sebagai penghela pengetahuan diawali dan diakhiri penguatan BI
- Menyesuaikan konteks pembelajaran dengan lingkungan sekitar sekolah/daerah
- Matematika bukan hanya berhitung: ada pola, bentuk, dll. Matematika tidak selalu eksak: ada pengandaian (asumsi), pendekatan, penaksiran, perkiraan
- PJOK-SBK bukan hanya keterampilan psikomotorik.
- Pentingnya data (mengumpulkan, mengelompokkan, menyajikan,...). Bukan hanya untuk matematika
- Keterampilan dapat berbentuk benda konkret, abstrak, dan tindakan
- Sumber belajar bukan hanya buku teks dan guru
- Pembelajaran berbasis projek dan pembelajaran kolaboratif (nilai individu: portofolio & proses) mencakup substansi, bahasa, dan estetika
- Mengajak siswa menyimpulkan konsep yang sedang dibahas (discovery)
- Menekankan pentingnya perumusan masalah dan proses pengerjaannya, bukan hanya hasil
- Menekankan pada higher order thinking skill
- Menyiapkan materi remedial, pengayaan, interaksi dengan orang tua
- Menyocokkan penilaian diri siswa dg nilai ulangan dan mengomentari
- Mengisi rapor berdasarkan kompetensi masing-masing siswa
- Memberi motivasi membuat siswa menggemari pelajaran dan pembelajarannya
Layanan komentar untuk blog orangmajalengka. Silakan tulis komentar Anda di bawah