Contoh Pemetaan Standar Isi
https://orangmajalengka.blogspot.com/2012/11/contoh-pemetaan-standar-isi.html
Pemetaan Standar Isi
Berikut adalah contoh Pemetaan Standar Isi untuk mata pelajaran Biologi SMA Kelas XI semester 1 dan 2. Mudah-mudahan bisa membantu dalam pembuatan perangkat pembelajaran SMA
PEMETAAN STANDAR ISI SK-KD
/ ANALISIS SK-KD
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas / Semester : XI / 1 dan 2
SK
|
KD
|
Tahap
Berfikir
|
INDIKATOR
|
Tahap
Berfikir
|
MATERI
POKOK
|
RUANG
LINGKUP
|
ALW
|
1.
Memahami
struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan
|
1.1. Mendeskripsikan
komponen kimiawi sel, struktur, dan fungsi sel sebagai unit terkecil
kehidupan
|
C-2
|
· Menjelaskan komponen kimia sel.
· Menjelaskan hubungan komponen kimia sel dengan fungsi
fisiologisnya.
· Membedakanstruktur sel hewan dan
sel tumbuhan dari hasil pengamatan.
· Merinci bagian-bagian sel
berdasarkan gambar literatur/penelusuran CD interaktif/internet.
· Menjelaskan hubungan antara
struktur bagian-bagian penyusun sel dengan fungsinya
· Membuat karya model sel.
|
C-1
C-1
C-2
C-2
C-2
P-2
|
o Komponen Kimiawi Sel
Sel tersusun atas protoplasma yang mengandung
bahan organik dan anorganik. Struktur kimia organik antara lain tersusun atas karbohidrat, lemak dan
protein.
o Struktur sel dan fungsinya.
Sel sebagai unit terkecil makhluk hidup secara
struktural dan fungsional. Sel terdiri dari membran plasma, sitoplasma,
nukleus dan organel-organel yang masing-masing mempunyai fungsi khusus.
|
|
2x45
|
1.2. Mengidentifikasi
organel sel tumbuhan dan hewan.
|
C-2
|
Menjelaskan perbedaan sel
hewan dan sel tumbuhan.
Menjelaskan organel organel yang dimiliki masing-masing sel
tumbuhan dan hewan .
Menjelaskan fungsi masing-masing organel yang dimilki sel hewan
dan sel tumbuhan.
Membuat model sel hewan /tumbuhan dengan bagian-bagian dan fungsinya.
|
C-1
C-2
C-2
P-2
|
o
o
o
o
o
o Perbedaan sel hewan dan tumbuhan.
o Organel sel hewan dan tumbuhan.
Sel tumbuhan dan hewan
(retikulum endoplasma, badan golgi, mitochondria, ribosom, lisosom,
kloroplast, sentriol, nukleus dan nukleolus)
|
|
2x45
|
|
1.3. Membandingkan
mekanisme transpor pada membran (difusi, osmosis, transpor aktif,
endositosis, dan eksositosis).
|
C-3
|
· Menjelaskan proses terjadinya difusi dan osmosis
· Membedakan konsep difusi dan
osmosis.
· Menghitung nilai konsentrasi
dari dua sistem larutan
· Mejelaskan mekanisme trasport
aktif
· Memberikan contoh-contoh
transport aktif yang terjadi dalam tubuh mahluk hidup
· Membedakan mekanisme endositosis
dengan eksositosis
· Memberikan contoh adanya
mekanisme endositosis dan eksositosis dalam kehidupan mahluk hidup
· Menjelaskan hubungan perlakuan
dengan dampak yang ditimbulkan dari pengawetan bahan makanan
|
C-1
C-2
C-3
C-2
C-2
C-2
C-2
C-2
|
o Difusi
Perpindahan zat (cair atau
padat) dari larutan berkadar tinggi ke larutan berkadar rendah tanpa bantuan
energi.
o Osmosis.
Perpindahan air atau zat
pelarut dari larutan yang berkadar rendah ke larutan yang berkadar tinggi
melalui membran semipermiabel tanpa bantuan energi.
o Transpor aktif.
Transpor yang memerlukan
energi untuk keluar dan masuknya ion atau molekul zat melalui membran plasma.
o
Endositosis/
eksositosis
Peristiwa memasukkan atau
mengeluarkan zat padat atau tetes cairan melalui membran.
o Penerapan konsep transpor melalui membran.
Salah satu pemanfaatan konsep
dilakukan untuk pengawetan makanan, seperti pembuatan manisan, ikan asin dll.
|
|
6X45
|
|
2.
Memahami
keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan, serta
penerapannya dalam konteks salingtemas.
|
2.1 Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan
mengkaitkannya dengan fungsinya, menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar
kultur jaringan.
|
C-3
|
· Menggambarkan berbagai macam
struktur (bentuk) sel penyusun jaringan pada tumbuhan dari hasil pengamatan.
· Mengidentifikasi macam-macam
jaringan berdasarkan bentuk dan lokasinya.
· Menjelaskan perbedaan dari
masing-masing jaringan penyusun organ tumbuhan
· Menjelaskan fungsi berbagai
macam jaringan yang menyusun tumbuhan.
· Membuat rencana kerja penelitian
totipotensi pada tumbuhan
· Menjelaskan sifat totipotensi
pada tumbuhan
· Menunjukkan hasil penelitian
tentang totipotensi pada tumbuhan
· Mampu mengembangkan pengalaman
penelitian dalam membuka lapangan usaha
|
C-2
C-2
C-2
C-2
C-2
C-3
C-3
|
o Struktur jaringan tumbuhan.
Jaringan tumbuhan terdiri
dari jaringan meristem, epidermis, klorenkim, parenkim, sklerenkim, kolenkim
dan xilem, floem.
o Fungsi masing-masing jaringan.
Fungsi jaringan berbeda-beda
sesuai letak, posisi, usia, pengaruh faktor luar.
o Sifat Totipotensi.
Sifat totipotensi pada
jaringan tanaman dimanfaatkan untuk memperoleh anakan seragam dalam jumlah
besar dan cepat melalui kultur jaringan.
|
|
4X45
|
2.2 Mendeskripsikan struktur jaringan hewan vertebrata
dan mengkaitkannya dengan fungsinya.
|
C-3
|
· Menggambarkan berbagai
macam jaringan berdasarkan hasil
pengamatan.
· Menjelaskan macam jaringan pada
hewan secara struktur dan penyebarannya
· Menjelaskan fungsi masing-masing jaringan hewan.
· Menjelaskan hubungan antara
struktur, penyebaran, dan fungsi masing-masing jaringan pada hewan
· Menjelaskan ciri-ciri tumor /
kanker
· Menunjukkan macam-macam kanker /
tumor yang dapat terjadi pada manusia.
· Menjelaskan faktor penyebab
terjadinya tumor/kanker
·
Memberikan pendapat tentang kiat
pencegahan penyakit tumor / kanker
·
Menjelaskan tentang mekanisme
transplantasi jaringan dan organ
|
C-3
C-2
C-2
C-2
C-2
C-4
C-4
C-4
C-4
|
o Struktur jaringan hewan.
Jaringan hewan
meliputi jaringan epitel, otot, tulang, saraf, dan jaringan ikat.
o Fungsi jaringan hewan vertebrata.
Masing-masing jaringan
memiliki fungsi yang berbeda
ditentukan oleh letak/posisi, usia, faktor luar
o Tumor/kanker.
Jaringan dapat tumbuh tak
terkendali yang disebabkan adanya faktor pencetus, yang mengganggu kegiatan
metabolisme.
|
|
6X45
|
|
3.
Menjelaskan
struktur dan fungsi organ manusia dan hewan
tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada
salingtemas.
|
3.1. Menjelaskan
keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/ penyakit yang
dapat terjadi pada sistem gerak pada
manusia
|
C-3
|
·
Menggambarkan struktur tulang dan otot
sebagai alat gerak
· Mengidentifikasi struktur
tulang, sendi, dan otot sebagai alat
gerak
· Menjelaskan fungsi tulang dan
otot sebagai alat gerak
· Menjelaskan komposisi kimia
tulang
· Menjelaskan mekanisme gerak pada
otot.
· Membedakan pola gerak antara
gerak biasa dengan gerak refleks
· Menerangkan terjadinya kelelahan
pada otot
· Menjelaskan hubungan
kelainan/gangguan pada sistem gerak dengan faktor penyebabnya
· Menjelaskan dampak dari kelainan
terhadap gangguan fungsi gerak
· Menjelaskan cara menghindari
penyakit pada sistem gerak.
· Membuat laporan hasil studi
pemanfaatan teknologi pada kerusakan sistem gerak.
|
C-2
C-2
C-2
C-2
C-2
C-2
C-2
C-2
C-2
C-3
C-7
|
o Struktur dan fungsi tulang, otot dan
sendi pada manusia
Rangka manusia digerakkan
oleh otot yang melekat pada tulang, yang berhubungan melalui perse
o Proses gerak
Mekanisme gerak dilakukan
oleh serabut oot melalui gerakan filamin aktin dan miosin yang memerlukan
ATP.
o Kelainan/penyakit pada sistem gerak
Beberapa gangguan pada sistem
gerak, seperti fraktura, artritis, osteoartritis, skoliosis, hipertrofi, dll.
o Teknologi rehabilitasi pada kelainan/
kerusakan sistem gerak.
Perbaikan melalui ortopedi,
penyambungan tulang menggunakan pen dll.
|
|
4X45
|
3.2.
Menjelaskan keterkaitan antara struktur,
fungsi, dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah
|
C-3
|
· Menggambarkan sel-sel darah.
· Menjelaskan fungsi darah (plasma
darah dan sel-sel darah)
· Menentukan golongan darahnya
sendiri.
· Menjelaskan prinsip dasar penggolongan
darah.
· Menjelaskan dasar-dasar
transfusi darah.
· Menjelaskan hubungan suatu
wilayah dengan kadar hemoglobine darah
· Menggambarkan alat peredaran
darah
· Menjelaskan struktur dan
fungsi alat-alat peredaran darah.
· Membedakan antara pembuluh darah
vena dan arteri.
· Menjelaskan arah mengalirnya
darah dalam tubuh
· Membedakan peredaran darah kecil
dan besar
· Menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi aliran darah
· Menjelaskan sistem peredaran
getah bening
· Menjelaskan sistem mengalirnya
darah pada janin yang dikandung seorang ibu
· Menjelaskan berbagai kelainan/penyakit pada sistem
peredaran darah.
· Menjelaskan penyebab
kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah.
· Menjelaskan upaya
menghindari/rehabilitasi kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah.
· Menjelaskan langkah-langkah
penggantian cairan darah pada penderita erythroblastosis fetalis, dan cuci
darah pada kasus gagal ginjal
· Menjelaskan perbedaan sistem
peredaran darah pada hewan
|
C-2
C-2
C-3
C-3
C-3
C-4
C-1
C-1
C-3
|
o Struktur dan fungsi darah
Darah terdiri atas plasma
darah dan sel darah,
o Struktur alat peredaran darah
Struktur alat peredaran darah meliputi jantung dan
pembuluh darah (arteri dan vena).
o Proses peredaran darah manusia
Peredaran darah manusia
berlangsung dengan sistem tertutup melalui pembuluh darah.
Kelainan/penyakit pada sistem
peredaran darah
Beberapa kelainan/penyakit
seperti anemia, leukimia, penyakit jantung, thalasemia, arterosklerosis,
kolesterol, diabetes.
o Teknologi yang berkaitan dengan sistem peredaran
darah
Penggunaan alat pacu jantung, penghambat
pembekuan darah pada proses transfusi dapat memperpanjang usia hidup manusia.
o Peredaran darah hewan
Cacing, belalang, ikan, katak, reptil dan
burung berbeda dengan manusia.
|
|
4X45
|
|
4.Menjelaskan struktur dan fungsi organ
manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada
salingtemas.
|
4.1.
Menjelaskan keterkaitan antara struktur,
fungsi, dan proses serta kelainan /penyakit yang dapat terjadi pada sistem
pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia)
|
C-3
|
· Mengidentifikasi asupan nilai
gizi makanan siswa setiap hari selama 3 hari.
· Menjelaskan kemungkinan yang terjadi apabila
kekurangan/kelebihan asupan salah satu zat makanan.
· Menjelaskan cara menguji
kandungan zat makanan berupa protein, lemak, glukosa, amilum.
· Mengidentifikasi jenis zat
aditif yang banyak digunakan dalam bahan makanan
· Menjelaskan dampak penggunaan
zat aditif pada bahan makanan
· Menjelaskan struktur dan fungsi
alat pencerrnanan makanan manusia.
· Menjelaskan mekanaisme proses
mencernakan makanan, seperti
karbohirat, lemak, protein.
· Membuat tabel alat/kelenjar,
fungsi dan perubahan makanan.
· Mengidentifikasi struktur, fungsi
dan proses hewan ruminansia.
· Membedakan sistem pencernaan makanan
manusia dan hewan ruminansia.
· Menjelaskan macam-macam penyakit yang dapat terjadi pada sistem
pencernaan makanan manusia.
· Menjelaskan langkah-langkah menghindari/merehabilitasi
penyakit/gangguan sistem pencernaan.
|
C-2
C-3
C-3
C-2
C-2
P-2
C-1
C-2
|
o Makanan
Zat makanan terdiri dari
karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin.
o Sistem pencernaan makanan manusia
Sistem pencernaan mencakup
struktur, fungsi dan proses pencernanan makanan. Alat pencernaan seperti
mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kelenjar seperti kelenjar ludah, hati,
kelenjar lambung, pankreas, kelenjar usus memiliki fungsi khusus.
o Pencernaan hewan ruminansia.
Pencernaan makanan hewan
ruminansia memiliki kekhususan karena adanya perbedaan struktur.
o Penyakit/gangguan sistem pencernaan.
Gangguan pencernaan antara
lain sembelit, tukak lambung dll.
|
|
4X45
|
4.2.
Menjelaskan keterkaitan antara struktur,
fungsi, dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem
pernafasan pada manusia dan hewan (misalnya burung).
|
C-5
|
· Menjelaskan struktur dan fungsi
alat-alat pernafasan pada manusia.
· Menjelaskan mekanisme pernapasan
pada manusia.
· Membedakan pernafasan dada dan
pernafasan perut.
· Menjelaskan proses mekanisme
pertukaran Oksigen dan Karbondioksida dari alveolus ke kapiler darah atau
sebaliknya.
· Menghitung kebutuhan oksigen
pernafasan
· Mengidentifikasi alat-lat
pernafasan dan proses pernapasan
burung.
· Menjelaskan mekanisme pernafasan
pada burung
· Membedakan pernafasan manusia
dan burung.
· Menjelaskan kelainan/penyakit yang
terjadi pada sistem pernafasan.
· Mengenali cara-cara
pencegahan/menghindari penyakit pada sistem pernafasan.
· Mendata pemanfaatan teknologi
yang digunakan untuk membantu bernafas.
|
C-3
C-4
C-1
C-1
C-2
C5
C-3
C-4
|
o Struktur dan fungsi alat-alat pernafasan.
Alat pernafasan masusia
berupa paru-paru (bronkus, bronkeolus, bonkeololus) yang membangun sistem
yang khas.
o Mekanisme Pernapasan pada manusia
Pernafasan dilakukan secara
inspirasi dan ekspirasi yang terjadi
karena adanya perbedaan tekanan udara pada rongga dada.
o Pernafasan
hewan.
Pernafasan pada hewan
bervariasi, misalnya dengan paru-paru, insang, kulit, dan trakea.
o Kelainan dan penyakit yang terjadi.
Beberapa penyakit/kelainan
antara lain faringitis, tonsilitis, diferti, emfisema dll.
|
|
2X45
|
|
4.3.
Menjelaskan
keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/ penyakit yang
dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia dan hewan (misalnya ikan dan
serangga).
|
C-4
|
· Mengidentifikasi struktur dan
fungsi alat-alat ekskresi pada manusia
· Menjelaskan proses ekskresi,
seperti keringat, urine, bilirubin dan biliverdin, CO2 dan H2O
(uap air).
· Menjelaskan hasil uji kandungan zat dalam urine.
· Membedakan struktur alat
ekskresi ikan, cacing dan belalang (ginjal).
· Membedakan alat ekskresi hewan dan
manusia.
· Mengidentifikasi proses eksresi
pada ikan, cacing dan belalang.
· Menjelaskan penyebab
kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi.
· Menghimpun gambar penggunaan
teknologi yang membantu sistem ekskresi.
|
C-1
C-3
C-2
C-2
C-1
C-4
|
o Struktur dan fungsi alat-alat ekskresi
manusia.
Alat ekskresi pada manusia
antara lain paru-paru, kulit, ginjal, hati, yang mengekskresikan hasil
metabolisme.
o Proses ekskresi pada manusia.
Ekskresi sisa-sisa
metabolisme melalui paru-paru, hati, ginjal dan kulit menunjukkan mekanisme
yang berbeda.
o Ekskresi pada hewan.
Hewan mengekskresikan sisa
metabolismenya menggunakan alat seperti kulit, ginjal, sel api, nefridia,
dll.
o Kelainan dan penyakit yang terjadi.
Gangguan pada sistem
ekskresi, antara lain albuminaria, nefritis, polyuria dll.
|
|
4X45
|
|
4.4. Menjelaskan keterkaitan antara struktur,
fungsi, dan proses serta kelaian/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem
regulasi manusia (syaraf, endokrin, dan penginderaan).
|
C-5
|
· Membuat charta struktur dan
funsi susunan syaraf, endokrin, dan alat-alat indera.
· Menjelaskan struktur dan
fungsi (susunan syaraf, endokrin, dan
alat-alat indera).
· Menjelaskan proses bekerjanya
susunan syaraf, endokrin dan alat-alat indera.
· Menjelaskan keterkaitan fungsi
susunan syaraf, endokrin, dan alat-alat indera,seperti pada pertumbuhan dan
perkembangan, proses mendengar, melihat, mengecap, meraba, mencium.
· Menjelaskan kepekaan dan fungsi
alat indra
· Mengenali berbagai gangguan /
penyakit/ kelainan dan penyebabnya yang berkaiktan dengan susunan syaraf,
endokrin, dan alat-alat indera.
· Menjelaskan cara
mencegah/menghindari gangguan/penyakit yang terjadi pada susunan syaraf,
endokrin danalat-alat indera.
· Mengkomunikasikan dampak
pengaruh narkoba terhadap susunan syaraf/alat-alat indera.
|
C-3
C-2
C-1
C-5
|
o Struktur dan fungsi sistem regulasi
(syaraf, endokrin dan indera).
Sistem saraf meliputi saraf
pusat dan susunan syaraf tepi. Hormon mengatur pertumbuhan, keseimbangan
internal, reproduksi dan tingkah laku. Alat indera sebagai reseptor rangsang
dari luar dilakukan oleh mata, telinga, lidah, hidung dan kulit.
o Proses regulasi (syaraf, endokrin, indera).
Proses regulasi bekerja
sesuai dengan rangsangan dan koordinasi yang mantap.
o Kelainan/penyakit yang terjadi (syaraf,
endokrin, indera).
Beberapa gangguan sistem
regulasi, antara lain hipertiroidime, kretinisme, mabuk, gangguan kesadaran, mata rabun dsb.
|
|
2X45
|
|
4.5.
Menjelaskan keterkaitan antara struktur,
fungsi, dan proses yang meliputi pem-bentukan sel kelamin, ovulasi,
menstruasi, fertilisasi, dan pemberian ASI, serta kelainan penyakit yang
dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia.
|
|
· Mengidentifikasi struktur dan
fungsi sistem reproduksi laki-laki dan wanita.
· Refleksi diri terhadap
nilai-nilai moral dan agama dengan makin matangnya sistem reproduksi.
· Menjelaskan proses pembentukan
sperma dan sel telur.
· Mengurutkan tahapan
spermatogenesis dan oogenesis.
· Membuat charta/model
spermatogenesisi dan oogenesis.
· Menjelaskan kualitas semen
(sperma)
· Menguraikan proses ovulasi dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
· Menjelaskan proses menstruasi.
· Pemahaman diri akan peristiwa
menstruasi.
· Mendeskripsikan alat kontrasepsi
pada pria dan wanita
· Mengidentifikasi proses
fertilisasi, gestasi dan persalinan
· Menjelaskan alasan pentingnya
ASI bagi bayi.
· Menjelaskan penyebab terjadinya
kelainan/penyakit yang terkait sistem reproduksi.
· Menjelaskan cara
mencegah/merehabilitasi gangguan/penyakit berkaitan dengan sistem reproduksi.
|
|
o
Struktur dan fungsi alat-alat
reproduksi pada laki-laki dan
wanita.
Sistem reproduksi manusia baik
laki-laki ataupun wanita ada yang terdapat dalam rongga tubuh sehingga tidak
tampak dan ada yang tampak dari luar tubuh.
o
Proses pembentukan sel kelamin
Proses pembentukan kelamin meliputi pembentukan sperma dan sel telur.
o
Ovulasi
Proses pelapasan sel telur yang sudah matang dari ovarium ke tuba fallopi
untuk dibuahi.
o
Menstruasi.
Wanita mengalami masa menstruasi setiap kurun 28 hari setiap bulan. Mentruasi merupakan salah satu kekhasan
makhluk hidup golongan primata.
o
Fertilisasi, gestasi dan persalinan
o
ASI.
ASI memiliki bahan nutrisi yang amat penting bagi bayi, terutama setelah
proses kelahiran.
o
Kelainan/penyakit yang terjadi.
Beberapa penyakit/gangguan sistem
reproduksi , antara lain keputihan, kanker rahim, mandul dsb.
|
|
|
|
4.6. Menjelaskan
mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit
penyakit.
|
|
· Membedakan antigen dan antibodi.
· Menjelaskan fungsi antigen dan
antibodi pada mekanisme pertahanan
tubuh.
· Menjelaskan proses
mekanisme pertahanan tubuh terhadap
benda asing.
· Menjelaskan akibat yang terjadi bila pertahanan tubuh
lemah.
|
|
o Antigen dan antibodi.
Antigen, benda asing yang
masuk dalam tubuh perlu dikenali dan dihancurkan. Antibodi, zat anti yang
dihasilkan tubuh untuk melawan benda asing tertentu.
o Mekanisme pertahanan tubuh.
Kekebalan tubuh dapat terjadi
autoimunitas, heteroimunitas dan isoimunitas.
|
|
|
Layanan komentar untuk blog orangmajalengka. Silakan tulis komentar Anda di bawah