Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB)

Pembangunan bandara di Kertajati Majalengka

Entah kapan realisasi Bandara Internasional Jawa Barat atau BIJB ini?? Sepertinya kalo memang BIJB itu dibangun di Majalengka, kemungkinan besar putra-putra daerah akan bisa meningkatkan tarap hidupnya, karena kemungkinan bisa menyerap lapangan pekerjaan bagi orang orang majalengka. Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera mencari sumber dana untuk pembangunan fisik Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka mulai 2011.

Pembangunan bandara internasional Jawa Barat di Kertajati, Majalengka dibutuhkan biaya sebesar Rp 9 triliun. Namun untuk pembangunan tahap awal hanya diperlukan Rp 3 triliun. Diungkapkan Kepala Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat Denny Juanda Puradimadja untuk pembangunan Bandara Kertajati biayanya tidak dari
rakyat tapi dari investor. Biaya yang dibutuhkan seluruhnya sebesar Rp 9 triliun dan akan ditenderkan tahun depan. Bandara Kertajati akan dibagi ke dalam tiga terminal. Pembangunanya pun dibagi dalam tiga tahap. Untuk tahap 1 hanya dibutuhkan biaya sebesar Rp 3 triliun.

"Untuk pembangunan tahap 1, sudah mendapatkan sof loan sebesar Rp 3 triliun dari pemerintah pusat, itu pun masih dari Cina," ujar Denny saat dihubungi detikbandung, Selasa (13/4/2010). Lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan bandara seluas 1.800 hektar. Sedangkan untuk tahap 1, baru akan dibangun di atas lahan seluas 630 hektar. Dan nantinya sudah bisa digunakan untuk pendaratan pesawat.
Menurut Sutrisno, jika menunggu sampai APBD perubahan ditetapkan waktunya terlalu lama. Mungkin masyarakat harus menunggu sampai Agustus. "Saya khawatir ada riak lagi di masyarakat karena ada yang memanas-man-asi. Sejauh ini Pemkab Majalengka sudah berhasil menjelaskan ke masyarakat tentang pentingnya Bandara Kertajati. Kalau ada yang mengganggu lagi, atau jika masyarakat merasa pembebasan tanah merekaterlalu lama, nanti mereka bisa berubah pikiran lagi," kata Sutrisno.

Dia berharap di 2010 lahan seluas 530 hektar di Kertajati sudah bisa dibebaskan. Dan untuk membebaskan lahan itu masih diperlukan dana sekira Rp 200 miliar. Saat ini pihaknya masih optimis target itu tercapai. Lagipula harga yang disepakati dengan masyarakat juga sudah maksimal. Mereka mendapat penggantian dengan harga di atas pasaran. Sementara itu Kepala Bappeda Jabar, Deny Juanda juga mengatakan penggunaan anggaran melalui mekanisme revisi parsial sudah tidak bisa digunakan lagi. Karena itu untuk mendapat dana tambahan bagi Kertajati tetap harus menunggu APBD Perubahan.

"Target kita tahun ini adalah membebaskan lahan seluas 630 hektar. Dari luas lahan itu, 530 hektar digunakan untuk sisi udara,misalnya runway dan fasilitasnya, dan 100 hektar untuk sisi darat seperti bangunan terminal, tempat parkir dan lainnya," kata Deny. Dia juga mengatakan, jika Pemperov Jabar sudah bisa membebaskan lahan lebih dari 200 hektar, maka tender untuk konstruksi bandara sudah bisa dimulai. Hal itu untuk mempercepat proses pembangunan bandara.
"Pembangunan secara keseluruhan akan menghabiskan waktu sekitar 2-3 tahun," tutur Denny.Minggu lalu, ditambahkan Denny, sudah dibebaskan sekitar 60 hektar lahan. Menurutnya masyarakat sekitar juga sudah sepakat dibangunnya bandara internasional karena akan menguntungkan bagi mereka


Apakah Anda punya informasi menarik?? Kirim email



Related

Info Daerah 5558341708189180885

Posting Komentar

Layanan komentar untuk blog orangmajalengka. Silakan tulis komentar Anda di bawah

emo-but-icon

Follow Us

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item